Gue nyesal ikut tes STIFIn!!

Bismillahirrohmaanirrohiim

                Beberapa waktu yang lalu saya mengikuti sebuah tes bakat dan potensi di salah satu masjid yang terkenal di daerah Jakarta Selatan. Tes ini diuji dengan melakukan pemindaian pada semua sidik jari tangan kita. Ya, tes ini adalah tes sidik jari STIFIn yang ditemukan oleh orang Indonesia, yaitu pak Farid Poniman. Sebenarnya saya sudah mengetahui dan banyak mendengar tentang STIFIn ini dari beberapa tahun sebelumnya saat banyak terlibat dalam penyelenggaraan acara dan juga dari teman-teman di komunitas. Tetapi baru pertengahan tahun 2015 ini saya mencoba untuk menguji “apa sih Mesin Kecerdasan gue itu?”, dan merasa menyesal sudah bayar mahal ikut tes STIFIn ini!
        Sebelumnya saya sedikit share pengetahuan singkat saya tentang STIFIn—mohon maaf kepada para ahli STIFIn jika dalam tulisan ini banyak hal yang keliru, dan mohon diluruskan untuk pengetahuan saya khususnya, dan untuk pengetahuan bersama—dalam  konsep STIFIn, setiap manusia telah dibekali Mesin Kecerdasan oleh Sang Pencipta dari sejak lahir untuk optimal dan maksimal dalam menjalani kehidupannya di dunia ini. Konsep ini meyakini bahwa tidak ada manusia yang Allah Ta’ala ciptakan dengan asal-asalan, atau diciptakan dalam kebodohan. STIFIn yakin bahwa “Everyone is special”, satu sama lain memiliki keunikan dan keistimewaan sendiri. Kamu pernah dengar atau malah sudah pernah tes psikologi 4 karakter manusia (Sanguinis populer, Melankolis sempurna, Koleris kuat, dan Phlegmatis damai)? Apa hasil dari tes kamu? Lalu apa bedanya dengan STIFIn?

      Jika banyak tes psikologi menguji karakter psikologis seseorang, maka STIFIn ini menguji potensi genetik yang setiap orang bawa dari sejak lahir sampai dia meninggal nanti. Ya, catat ya perbedaan besarnya, potensi genetik bawaan. Dan hasilnya ini tidak berubah-ubah sampai nanti kita wafat. Sensing, Thinking, Intuiting, Feeling, dan Instinc adalah kelima Mesin Kecerdasan yang ditemukan oleh pak Farid di dalam konsep ini, dan satu Mesin Kecerdasan (MK) saling melengkapi dan saling mendukung satu sama lain. Jadi tidak ada MK yang satu lebih baik dari MK yang lain. Semua spesial dengan kemampuan yang dimilikinya. Jika dianalogikan, MK pada diri manusia ini ibarat mesin kapal laut yang terserah kita, mau digunakan atau tidak. Jika mesin ini dinyalakan, maka tentu sahaja kapal tadi akan melaju lebih cepat dan mudah dalam mengarungi lautan jika dibanding dengan kapal laut dengan kondisi yang sama namun, berjalan dengan menggunakan kayuh.

         Singkat kata, setelah saya dipindai sidik jarinya, saya harap-harap cemas (seperti sedang ijab Kabul*tratakdungces* padahal nikah aja belum), MK apa yang ternyata saya bawa dari lahir ini. Apakah Feeling yang cerdas dengan perasaan, yang pernah salah satu kawan saya prediksi? Ataukah Sensing yang cerdas dengan panca inderanya—yang juga pernah salah satu kawan perkirakan? Dan ketika layar laptop menunjukkan lembar hasil tesnya….jreng…jreng…. ternyata MK yang saya miliki adalah Intuiting. MK yang memiliki keunggulan dalam kreativitas dan menciptakan gagasan-gagasan atau ide-ide. Setelah mengetahui hasil dari tes, saya kemudian baca-baca dan sharing dengan banyak orang yang paham STIFIn juga, saya benar-benar merasa menyesal! MK Intuiting ini ternyata “gue banget!!” tetapi selama ini apa yang saya lakukan tidak sepenuhnya sejalan dengan MK yang saya miliki.

        Yap, saya menyesal kenapa terlambat saya ikut tes STIFIn ini? Seandainya saja sudah dari tahun-tahun sebelumnya saya ikut tes ini, tentulah saya bisa memaksimalkan waktu yang banyak terlewat dengan kurang maksimal (untuk mengganti kata “sia-sia”), dan biaya tes yang sekitar Rp. 350.000,- itu tidak menjadi nominal yang besar dan mahal jika dibandingkan biaya yang saya keluarkan selama ini dengan tidak optimal. Ya, saya menyesal. Sangat menyesal. Tetapi penyesalan ini biarlah terjadi sementara, karena sekarang dengan mengetahui potensi genetik yang saya miliki, saya akan “menyalakan” mesin ini dan arungi lautan kehidupan dengan lebih mantap! Apakah kamu mau mengalami penyesalan seperti saya? Lakukan segera tes sidik jari STIFIN dengan para promotor STIFIn terdekat di daerahmu! Saya yakinkan, harga ratusan ribu tidak ada artinya jika dibanding biaya jutaan yang ternyata keluar tapi itu “bukan gue banget”!


N.b:    Konsep STIFIn bukan hanya bisa memberitahu kita tentang “potensi” yang kita bawa sejak lahir, tetapi juga bagaimana “cara” belajar yang “efektif” bagi setiap MK yang tentunya berbeda-beda, jenis “pekerjaan” apa yang “cocok” untuk kita, karakter positif dan negatif, juga bisa membantu kita menemukan kriteria “jodoh” yang “cocok” untuk MK kita. *eh#jomblodetected:v

Facebook : “Panji Nursamsi”

Twitter :”@panjisyamsi”